Kepada YTH
Kak Lakahiwa
Di gerbang penantian
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Hari demi hari telah terlewati dan terus
membawamu melangkah ke gerbang perpisahan. Kisah hidup yang telah kau alami dan
rasakan bersama aliran air selokan yang terus berjalan dan mengalir mengikuti
arus yang penuh dengan lika-liku dan warna-warni kehidupan.
Wahai kakaku, dulu kita merupakan satu tetes
air dari langit yang tak ternodakan dan jatuh pada aliran selokan yang penuh
dengan lika-liku kehidupan. Kadang belok naik turun dan bahkan terjun. Bagi
yang bisa menempuh itu semua hanyalah orang yang tegar dan sabar serta punya
pendirian yang kuat tuk bisa terus tegar mengarungi air selokan yang
berlika-liku yang nantinya akan sampai pada tujuan dan tantangan yang lebih dahsyat
lagi.
Ketika kau berada di penghilir selokan, seakan
kau bingung atas apa yang akan kau lakukan selanjutnya. Dan pasti tantangan dan
rintangan yang lebih dahsyat dan besar akan datang menghampiri.
Ingatlah ketika kita mandi tanpa sabun dan
handuk, makan tanpa lauk, tidur tanpa kasur, menuntut ilmu bersama, menangis
dan tertawa bersama apakah semua itu akan hilang hanya dengan perpisahan
semata?
Dan ingatlah kak, dimana kita melamunkan
cita-cita apa yang akan kita raih dimasa depan. Sastrawankah? Pilotkah?
Polisikah? Dokterkah? Gurukah? Sampai tak terhitung rasanya semua itu.
Tanpa terasa hari-hari yang telah kita lewati
manis dan pahitnya sebuah perjuangan telah dirasakan bersama hanya tuk
tercapainya sebuah cita-cita yang besar dan mulia.
Wahai kakaku,.... akankah kau merasa takut,
gundah dan bingung? Karena kini kau akan
meninggalkan tempat dimana kau dibesarkan...dibentuk...dibimbing dan diarahkan...dan janganlah kau lupakan
semua apa yang telah kita rasakan bersama di pondok tercinta ini bersama aliran
air selokan. Dan teriam kasihlah kepada gurumu dan semua orang telah memberikan
ilmunya kepadamu walau hanya sebesar biji sawi.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Dari adikmu Gugun R
Tidak ada komentar:
Posting Komentar