Oleh : ANAK-ANAK LAKAHIWA & HILWA 2008
Teruntuk Guruku.........
Guru.
Dulu ... Beberapa tahun
lalu, aku datang ke pondok ini, tak ubah seperti balita yang baru merangkak,
masih segar dalam ingatan ini, enkaulah yang mengajariku untuk mulai berjalan.
Ah.. sesuatu yang membutuhkan kesabaran yang luar biasa.
Kini.. mesti tak
sesempurna yang engkau harapkan, kami mulai bisa menatap jalan hidup yang
terkadang lurus, berliku..... mendaki...dan bahkan seperti buntu. Semoga kami
takkan pernah salah menentukan pilihan sebagai jalan hidup, insya Allah berkat
segala bekal darimu.
Guru.
Tak hanya ilmu yang tersurat yang pernah kau berikan pada
kami, tapi engkau ajari kami banyak tentang makna hidup, juga suka duka serta
manis pahit yang selalu setia menjadi warna didalamnya.
Kau ajarkan kami keikhlasan niat....ketulusan...dan
pengorbanan dari setiap perjuangan betapa segala sesuatu yang teramat sangat
berharga dan syarat akan makna untuk sebuah bekal hidup.
Tapi.... selama ini, kami takkan menutup sebelah mata,
kadang kami tak menghiraukan petuah-petuah berharga itu. Batapa sering kami
jauhkan nasihat-nasihatmu, betapa kami berdosa jika semua telah menggoreskan
sebuah luka disukmamu bahkan mungkin beribu luka..., guru... semoga kau buka
pintu maafmu selebar mungkin, agar kami tak lagi meratapi penyesalan dan rasa
bersalah yang selalu menghantui. Semoga Allah yang maha pemurah mengampuni
segala khilaf kami pada kelalaian amanatmu.
Guru.
Hari-hari indah dalam bimbinganmu, kan selalu terpahat
kokoh dikedalaman sanubari kami, semua tak hanya akan menjadi kenangan, tapi
akan selalu hadir menjadi bekal dan motivasi juga nasihat penentram galau
ketika hari esok datang sebagai masa depan kami. Bagitu suci cinta yang telah
kau tanamkan disetiap arahanmu, adalah segala pengorbanan tanpa kata lelah....
hingga kami benar-benar tak sanggup mengembalikan semua atas nama balas jasa,
semoga dzat maha Rahim membalas segala ketulusan dan kebaikanmu. (Amin)
Selamat tinggal guruku..... iringi kami dengan kekuatan
do’amu karena esok kami akan berlayar menuju samudera yang lebih luas. Kami kan
memmulai langkah baru ditengah masyarakat, semoga kami bisa melakukan apa yang
menjadi harapanmu, hingga segala apa yang telah ku petik darimu. Dapat kami
jadikan benih-benih serupa yang kan tumbuh beresemi di padang luas hingga
banyak orang dapat kembali memetiknya.
Guru.
Tak ada yang bisa kami persembahkan diakhir pelabuhan ini
selain memohon pada-Nya. Semoga engkau selalu ada dalam keagungan karunia-Nya,
semoga rahmat-Nya selalu menyertai setiap pengabdian tulusmu. Amin Yaa
robbal’alamina..................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar