Oleh: Ust. Nana Utam
S.Ag
Sudah lebih dari empat belas abad yang silam, tak ada
seorang manusiapun diatas bumi yang mengingkari bahwa diatasnya Nabi Besar Muhammad SAW merupakan "
Rahmatan lil Alamina". Segala apa yang nabi wariskan berupa kitab suci
Al-qur'an dan Hadits Nabi, menjadi pedoman hidup dan kehidupan seluruh umat
manusia di planet bumi ini. Bisa kita bayangkan, bagaimana kondisi planet bumi
dan alam smesta ini tanpa sinar matahari yang senantiasa menyinari.
Kitab Al-qur'an merupakn petunjuk secara global, sedangkan
hadits nabi berfungsi merinci segala apa yang digariskan dalam Al-qur'an. Dalam
kitab suci Al-qur'an kita temukan sebuah ayat, bahwasannya dalam diri
rasulullah terdapat model yang terbaik untuk mengarungi hidup dan kehidupan di
alam fana ini agar bisa selamat di dunia dan di akherat. Akhlak dan budi
pekerti rasul sendiri, adalah merupakn cerminan akhlak dan budi pekerti
al-qur'an.
Berikut ini penyusun Ibrah Hasanah mengajak kepada segenap
pembaca untuk menyimak dan meneladani konten dan relevansi ibroh dengan
perkembangan zaman. Dalam diri nabi terdapat sifat jujur dan sikap jujur.
Kejujuran merupakn modal yang sangat berharga bagi setiap manusia dalam
menjalankan segala aktivitas kehidupannya.Tidak jujur, lambat laun seseorang
kan dibenci oleh alam sekitarnya.Kejujuran ini akan membina seseorang untuk bersungguh-sunguh dalam bekerja.
Sunguh-sunguh dalam bekerja akan melahirkan profesionalisme inilah yang
dibutuhkan pada saat ini.
Sifat lainya yang terdapat dalam diri nabi adalah amanat dan
dapat dipercaya, sehebat apapun hasil yang kita ciptakan tanpa dukungan dan
kepercyaan pihak lain sungguh tak ada
nilainya. Maka salah satu komitmen penting yang harus kita bangun dalam karir
hidup kita adalah membangun kepercayaan orang lain terhadap dirinya agar
berhasil menuai sukses. Komitmen dan kesuksesan hanya akan datang jika kita
memiliki kredibilitas dan kepercayaan. Pepatah Arab mengatakan " Sifat
santun adalah terpuji, menjaga kepercayaan adalah harta pusaka".
Sifat lainya yang dimiliki nabi adalah tabligh yang bermakna
menyampaikan sesuatu apa adanya, tanpa
ditutup-tutupi. Ungkapan seperti itu istilah sekarang keterbukaan dan
transparasi. Sifat dan sikap ini erat sekali kaitannya dengan kejujuran dan
sifat amanah. Bahkan ia merupakan refleksi dari dua sifat sebelumnya.
Berikutnya Nabi Besar Muhammad SAW memiliki sifat fathonah
(cerdas). Pada saat ini, acapkali seseorang diukur berdasarkan aspek
intelektualitasnya saja yang dijadikan sebagai setandar parameternya sehingga
tak dapat dipungkiri kehidupan dunia selalu mengedepankan aspek formalitas
daripada moralitas. padahal kecakapan intelektualitas bukan satu-satunya tolak
ukur menilai profesionalisme seseorang. Apa gunanya orang cerdas, hebat, jika
moralnya bejad dan tidak memiliki karakter yang baik. Kecerdasan akan
disalahgunakan hanya untuk membahagiakan diri sendiri dan menyengsarakan oarang
banyak.
Fatonah, harusmelahirkan sikap visioner dan inovatif,
tanggap menangkap peluang untuk maju serta menciptakan sesuatu yang tepat guna,
efisien dan berdaya saing.
Diakhir penyusunan ibrah hasanah ini, penulis mengajak untuk
senantiasa, hendaknya juga mempertahankan tujuan inti kehidupan, yaitu mengabdi
kepada sang khaliq, Semoga kita mendapatkan balasan terbaik dan tambahan
karunia dari Allah SWT.
IBRAH
Suatu hari keledai milik petani jatuh kedalam sumur.
Sementara si petani, sang pemiliknya, berpikir apa yang harus dilakukan.
Akhirnya, ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun
karena berbahaya. Apa guna menolong si keledai. Dia ajak si tetangga menimbun
sumur tersebut.
Ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia
merota-ronta. Tetapi kemudian ia menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah
ditungkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur, dan tercengang
melihatnya. Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan
kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan , ia
mengguncang-guncangkan badannya agar tanah dan kotoran yang menimpa punggungnya
turun kebawah, lalu menaiki tanah itu. Si petani trus menuangkan tanah dan
kotoran kedalam sumur tersebut. Sementara si keledai terus menerus melakukan
hal seperti tadi kemudian ia melangkah naik dan akhirnya ia bisa loncat dari
sumur kemudian melarikan diri.
Pepatah mengatakan " The Experience Is The Best
Teacher".
Setiap maslah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk
melangkah. Kita dapat keluar dari berbagai kesulitandan permasalahan dengan
terus berjuang, jangan pernah menyerah, berserah dirilah pada sang kholiq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar