Empat hari pasca rihlah iqtishodiyah, teman-temanku seperjuangan telah
disibukkan kembali oleh kegiatan kelas akhir yang seakan tak pernah henti
datang silih berganti menghampiri, hingga tiba saatnya akhir penantian nanti.
Ya.............Hanya dengan hitungan jari, kami sudah dapat mengetahui kapan
akhir dari penantian ini. Tanpa disadari kami telah tiba dipenghujung
perjuangan suci dalam menuntut ilmu, mencari berbagai pengalaman, melakukan
petualangan-petualangan yang begitu mengesankan di pondok tercita ini. Empat
dan enam tahun lamanya kami jalani bersama dengan penuh kisah kasih, suka cita,
tangis duka, canda tawa yang takkan pernah luput dimakan waktu, dikekang zaman,
dibatasi ruang dan akan selalu tersimpan baik-baik dalam memoar kenangan
terindah pada masing-masing benak kami.
Perpisahan....................
satu kata yang sangat sakral untuk kami lalui. Betapa berat rasannya mengakhiri
perjuangan suci di pondok tercinta ini dengan sebuah perpisahan. Telah tertanam
dalam masing-masing benak kami ikatan kasih sayang persahabatan yang telah
terbina dan terjaga bersama enam tahun lamanya.
Perpisahan.................. selalu diidentikkan dengan saling menumpahkan
kesedihan kepada orang-orang terdekat dengan kita.
Perpisahan...................
tak ada satupun diantara insan yang telah memiliki keterikatan batin
mengharapkan kedatangannya.
Perpisahan...................
selalu menyesakkan derai air mata bagi siapapun yang mengalaminya.
Akan tetapi, bukankah
setiap pertemuan pasti ada perpisahan......................?
Kawan.............
perpisahan bukanlah akhir dari segalanya. Perjuangan suci kita dalam menuntut
ilmu, tidaklah berakhir dengan perpisahannya kita dari pondok ini. Rasa hormat
dan patuh kepada para guru, tidaklah berakhir disebabkan perpisahan ini.
Persahabatan yang telah kita jaga bina bersama, tidaklah berakhir hanya karena
berpisahnya kita dari kebersamaan kita di pondok tercinta ini. Kecintaan kepada
adik-adik dan almamater yang telah membesarkan kita, tidak pula berakhir
dipenghujung perpisahan ini.
Ingatlah
kawan.........semua ini hanyalah permulaan bagi kita dalam menjalani kehidupan
ini. Permulaan bagi kita dalam menentukan nasib masa depan nanti. Hanyalah
sebuah permulaan dari awal rintangan yang akan kita hadapi dalam kehidupan yang
lebih nyata di masyarakat nanti. Semua ini hanyalah “awal” dari “akhir”
kehidupan kita di pondok tercinta ini.
Kampoeng damai, 270508
Created By Edwin Saputra at Lakahiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar